Contoh Naskah Dialog Drama 6 Orang Percakapan Bahasa Sunda 22863978
– Naskah drama merupakan sebuah bentuk sajian tulisan yang berfungsi sebagai kendali utama jalannya cerita dalam pementasan lakon drama. Naskah drama di dalamnya beriskan prolog, dialog-dialog tokoh, serta acuan lain yang menjadi acuan bagi para pemeran tokoh dalam drama. Berikut ini adalah contoh naskah drama 6 orang tentang pendidikan: Judul Drama: Harapan Di Persimpangan Jalan Tema: Pentingnya Pendidikan Pemeran: Bima, Surya, Ibu Guru Shinta, bapak wakil kepala sekolah Arman, Ayah Rasty, Ibu Rasty, Sinopsis Drama: Suatu pagi pada jam istirahat pertama di SMA Negeri 13 Bandar Lampung. Bima termenung di salah satu meja baca perpustakaan. Ia tak menyadari bahwa kegelisahannya tersebut sejak tadi telah diperhatikan oleh sahabatnya Surya. Surya: hei, kamu ini masih pagi sudah melamun saja.
Bima: ya ampun Bima, kamu mengagetkanku tahu! Kalau jantungku copot bagaimana? Kamu mau ganti?
Download free sophie ellis bextor read my lips 2002 rar. Surya: He he. Bima: ada apa Sur? Surya: Ya tidak apa-apa.
Aku pikir kamu kemana tadi. Aku mencari-cari kamu loh. Ya aku kemana lagi kalau tidak ke mushala atau perpustakaan. Mau ke kantin, aku tidak punya uang. Surya: justru itu, mudah sekali kalau aku mau mencarimu kawan. Oh ya, ngomong-ngomong rencanamu setelah lulus apa?
Naskah drama dalam bahasa Sunda dibawah ini merupakan contoh naskah drama bahasa Sunda singkat dengan. Anda bisa membuat contoh naskah drama untuk 6 orang yang.
Pasti kamu mau mengambil jurusan Teknik Mesin di Unila (Universitas Lampung) kan? Sejak dulu kamu bicara tentang mimpimu untuk bisa berkuliah di jurusan itu.
Bima: Entahlah Sur. Surya: Loh, kok entahlah. Ada apa ini kawan? Rahsaan patterson 1997 album. Bukankah kamu bercita-cita untuk menjadi insiyur mesin? Bima: iya, memang benar. Tapi entahlah Sur.
Surya: ada apa ini kawan? Ada masalah apa sebenarnya? Ayo ceritakan padaku! Bima: tentang mimpi-mimpiku itu Sur, rasanya aku tak bisa terus memupuknya. Orang tuaku tidak setuju aku melanjutkan pendidikan tinggi.
Mereka ingin aku bekerja di luar negeri sebagai TKI saja. Surya: Wah, rumit juga ya. Kamu ceritakan semua detailnya ya!
Nanti kita cari solusi bersama-sama. Setelah menceritakan semua permasalahannya, Bima agak sedikit lega. Setidaknya ia sedikit bisa mengurangi beban dihatinya karena telah bercerita dengan sahabatnya itu.
Surya: begini saja Bim, kita konsultasikan masalahmu ini kepada ibu Shinta. Mungkin saja beliau punya masukan terbaik yang bisa membantu semua persoalanmu itu. Bima: Baiklah, jam istirahat kedua setelah shalat dhuhur saja ya Sur. Waktu istirahat pertama kita sudah mulai habis ini. Surya: Baiklah, ayo kita masuk ke kelas!
Surya dan Bima pun akhirnya menuju kelas mereka. Setelah jam istirahat kedua selepas shalat dhuhur, mereka berdua pergi menuju ruang ibu Shinta yang merupakan guru Bimbingan Konseling di kelas mereka. Surya: Assalamualaikum. (seraya mengetuk pintu ruangan) Ibu Shinta: Waalaikumsalam.
Silahkan masuk! Surya: Terima kasih bu. Ayo Bima, kita masuk! Selamat siang bu. Ibu Shinta: Oh Surya, Bima, ada apa ini? Apa ada yang mau kalian diskusikan kepada ibu?
Surya: Oh iya bu, ada sesuatu hal penting yang ingin kami diskusikan. Kami yakin akan dapat menemukan solusi terbaik jika masalah ini kami sampaikan kepada ibu Shinta. Ibu Shinta: Baiklah Sur, ceritakanlah masalahmu itu pada ibu! Barangkali ibu bisa membantu.
Surya: Ini bukan tentang saya bu, tapi Bima. Nah, Bim, ceritakanlah masalahmu itu! Bima: Baiklah. Setelah menceritakan semua masalah Bima kepada bu Shinta. Akhirnya bu Shinta memutuskan untuk membawa persoalan ini ke bapak Arman, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.